Rabu, 18 Maret 2020

Eka Purnama Wulandari 1B JTD (08) / 1941160108


Adinda Elsa Sifatul Aulia

Amplitude Modulation, AM

Adinda Elsa Sifatul Aulia

adindaelda@gmail.com

JTD 1B/02/1941160070

Amplitude Modulation atau AM adalah bentuk modulasi yang digunakan untuk transmisi radio untuk penyiaran dan aplikasi komunikasi radio dua arah.

Meskipun salah satu bentuk modulasi yang paling awal digunakan, AM masih digunakan sampai sekarang, terutama untuk siaran gelombang panjang, menengah, dan pendek dan untuk beberapa titik komunikasi titik ke titik.

Salah satu alasan utama penggunaan Amplitude modulation  adalah penggunaannya yang mudah. Sistem ini hanya membutuhkan amplitudo pembawa untuk dimodulasi, tetapi lebih sering detektor yang digunakan dalam penerima yang berupa rangkaian berbasis dioda sederhana. yang berarti bahwa radio AM tidak memerlukan demodulator yang rumit dan biaya banyak.

gr1Amplitude modulation, AM signal

Sejarah Amplitude Modulate

Sinyal Amplitude Modulation pertama ditransmisikan pada tahun 1901 oleh seorang insinyur Kanada bernama Reginald Fessenden. Ia mengambil transmisi spark kontinyu dan menempatkan mikrofon karbon di ujung antena.

Gelombang suara yang berdampak pada mikrofon memvariasikan resistansi dan memvariasikannya menjadi intensitas transmisi. Meskipun sangat kasar, sinyal terdengar dari jarak beberapa ratus meter, meskipun ada suara serak yang disebabkan oleh spark.

Dengan diperkenalkannya sinyal gelombang sinus berkelanjutan, transmisi meningkat secara signifikan, dan AM menjadi standar untuk transmisi suara. Saat ini, AM digunakan untuk siaran audio pada gelombang menengah panjang dan pendek, dan untuk komunikasi radio dua arah di VHF untuk pesawat.

Namun karena sekarang ada metode modulasi sinyal yang lebih efisien dan nyaman, penggunaannya menurun, meskipun masih akan bertahan sebentar sebelum tidak digunakan lagi..

Pengaplikasian Amplitude Modulation

Amplitude modulation  digunakan dalam berbagai aplikasi.

·         Transmisi broadcast: AM masih banyak digunakan untuk siaran pada gelombang gelombang panjang, sedang dan pendek. Mudah didemodulasi yang berarti bahwa penerima radio yang mampu mendemodulasi Amplitude modulation  murah dan mudah dibuat. Namun demikian banyak orang pindah ke bentuk transmisi berkualitas tinggi seperti modulasi frekuensi, FM atau transmisi digital.

·         Radio air band: Transmisi VHF untuk banyak aplikasi di udara masih menggunakan AM. AM digunakan untuk komunikasi radio darat ke udara serta tautan radio dua arah untuk staf darat juga.

·         Single sideband: Amplitude modulation dalam bentuk single sideband masih digunakan untuk tautan radio HF. Menggunakan bandwidth yang lebih rendah dan menyediakan penggunaan daya yang ditransmisikan secara lebih efektif, bentuk modulasi ini masih digunakan untuk banyak titik ke titik hubungan HF.

·         Amplitude modulation  quadrature:   AM banyak digunakan untuk transmisi data dalam segala hal mulai dari tautan nirkabel jarak pendek seperti Wi-Fi, telekomunikasi seluler dan banyak lagi. AMQ Efektif dibentuk dengan memiliki dua pembawa 90 ° dari fase.

Namun pada dasarnya, bentuk modulasi AM kurang digunakan karena hasil dari penggunaan spektrum dan daya yang tidak efisien.

Apa itu amplitude modulation?

Agar sinyal radio dapat membawa audio atau informasi lain untuk penyiaran atau untuk komunikasi radio dua arah, sinyal tersebut harus dimodulasi atau diubah dengan cara tertentu. Meskipun ada beberapa cara sinyal radio dapat dimodulasi, salah satu cara termudah adalah mengubah amplitudo sejalan dengan variasi suara.

Dengan cara ini amplitudo dari sinyal frekuensi radio bervariasi sesuai dengan nilai dari intensitas modulasi. Yang berarti bahwa sinyal frekuensi radio memiliki representasi gelombang suara yang ditumpangkan di dalamnya.

Amplitude modulation signal showing how the modulating signal is superimposed onto the carriergr2

Amplitude Modulation, AM

Dari diagram, dapat dilihat bahwa amplop sinyal mengikuti kontur sinyal modulasi

Amplitude demodulation

Amplitude modulation , AM, adalah salah satu cara paling mudah memodulasi sinyal radio atau pembawa. AM dapat dicapai dalam beberapa cara, tetapi yang paling sederhana adalah dengan menggunakan rangkaian penyearah dioda tunggal.

Metode lain untuk mendemodulasi sinyal AM adalah menggunakan teknik sinkron dan memberikan tingkat distorsi yang jauh lebih rendah yang membuat penerimaan yang lebih baik karena ada selektif fading.

Salah satu alasan utama popularitas Amplitude modulation  adalah kesederhanaan demodulasi. AM memungkinkan biaya yang masih tetap rendah yang membuat keuntungan yang signifikan dalam memproduksi radio AM dengan jumlah sangat besar.

Keuntungan dan Kerugian amplitude modulation, AM

Seperti halnya teknologi lain,AM memiliki kelebihan dan kekurangan yang harus dipertimbangkan.


Keuntungan

Sederhana untuk diterapkan

dapat didemodulasi menggunakan sirkuit yang terdiri dari sangat sedikit komponen

Penerima AM sangat murah karena tidak ada komponen khusus yang dibutuhkan.

 

 

Kerugian

Itu tidak efisien dalam hal penggunaan daya

tidak efisien dalam hal penggunaan bandwidth, membutuhkan bandwidth yang sama dengan dua kali lipat dari frekuensi audio tertinggi

rentan terhadap tingkat noise yang tinggi karena sebagian besar noise berbasis amplitudo sedangkan detektor AM sensitif terhadapnya.


Meskipun saat ini, AM hampir tidak seefektif mode lain yang dapat digunakan, AM masih dipertahankan di banyak bidang seperti penyiaran, karena jumlah pengguna. Namun, ada kemungkinan bahwa seiring waktu, penggunaannya akan semakin berkurang dan akhirnya banyak transmisi AM akan berhenti. Namun, pengaplikasiannya seperti modulasi amplitudo quadrature banyak digunakan karena mereka menawarkan bentuk modulasi yang sangat efektif, terutama untuk transmisi data

 

Sumber :

https://www.electronics-notes.com/articles/radio/modulation/amplitude-modulation-am.php

Nabila Egyza Putri

SISTEM MODULASI
Nabila Egyza Putri
1AJTD/17/1941160109

Pengertian Modulasi
Modulasi adalah proses pencampuran dua sinyal menjadi satu sinyal. Biasanya sinyal yang dicampur adalah sinyal berfrekuensi tinggi dan sinyal berfrekuensi rendah. Dengan memanfaatkan karakteristik masing-masing sinyal, maka modulasi dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal informasi pada daerah yang luas atau jauh. Sebagai contoh Sinyal informasi (suara, gambar, data), agar dapat dikirim ke tempat lain, sinyal tersebut harus ditumpangkan pada sinyal lain. Dalam konteks radio siaran, sinyal yang menumpang adalah sinyal suara, sedangkan yang ditumpangi adalah sinyal radio yang disebut sinyal pembawa (carrier). Jenis dan cara penumpangan sangat beragam. Yaitu untuk jenis penumpangan sinyal analog akan berbeda dengan sinyal digital. Penumpangan sinyal suara juga akan berbeda dengan penumpangan sinyal gambar, sinyal film, atau sinyal lain.

Tujuan Modulasi
  • Transmisi menjadi efisien atau memudahkan pemancaran.
  • Masalah perangkat keras menjadi lebih mudah.
  • Menekan derau atau interferensi.
  • Untuk memudahkan pengaturan alokasi frekuensi radio.
  • Untuk multiplexing, proses penggabungan beberapa sinyal informasi untuk disalurkan secara bersama-sama melalui satu kanal transmisi.
Fungsi Modulasi
Sinyal informasi biasanya memiliki spektrum yang rendah dan rentan untuk tergangu oleh noise. Sedangakan pada transmisi dibutuhkan sinyal yang memiliki spektrum tinggi dan dibutuhkan modulasi untuk memindahkan posisi spektrum dari sinyal data, dari pita spektrum yang rendah ke spektrum yang jauh lebih tinggi. Hal ini dilakukan pada transmisi data tanpa kabel (dengan antena), dengan membesarnya data frekuensi yang dikirim maka dimensi antenna yang digunakan akan mengecil.


Jenis-jenis Modulasi
Jenis Modulasi dapat dikelompokkan berdasarkan Sinyal informasi akan dikirimnya yaitu sinyal Analog dan sinyal Digital. Berdasarkan jenis sinyal informasi tersebut, maka Modulasi dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu Modulasi Analog dan Modulasi Digital.

1. Modulasi Analog

Pada dasarnya, Sinyal Analog adalah sinyal data yang berbentuk gelombang kontinyu (terus-menerus).  Teknik Modulasi untuk sinyal informasi Analog dapat dibagi menjadi 3 jenis berdasarkan parameter suatu gelombang sinus. Setiap jenis modulasi memiliki kelemahan dan kelebihannya. Berikut ini adalah tiga jenis Modulasi Analog yang sering digunakan dalam sistem komunikasi Radio Analog.

1.1. Amplitude Modulation (AM)

Seperti namanya, Amplitude Modulation (AM) atau Modulasi Amplitudo adalah salah satu teknik Modulasi yang proses pemodulasian sinyal frekuensi rendah (sinyal informasi) pada frekuensi tinggi dengan mengubah Amplitudo gelombang frekuensi tinggi (frekuensi pembawa) tanpa mengubah frekuensinya. Jadi pada Modulasi Amplitudo ini, sinyal pembawanya berubah-ubah secara proporsional terhadap Amplitudo sinyal pemodulasi sedangkan frekuensi tetap selama proses modulasi. Atau Modulasi jenis ini adalah modulasi yang paling simple, frekwensi pembawa atau carrier diubah amplitudenya sesuai dengan signal  informasi atau message signal yang akan dikirimkan. Dengan kata lain AM adalah modulasi dalam mana amplitude dari signal pembawa (carrier) berubah karakteristiknya sesuai dengan amplitude signal informasi. Modulasi ini disebut juga linear modulation, artimya bahwa pergeseran frekwensinya bersifat linier mengikuti signal informasi yang akan ditransmisikan.



1.2. Frequency Modulation (FM)

Frequency Modulation (FM) atau Modulasi Frekuensi adalah teknik pengiriman informasi yang berbentuk frekuensi rendah dengan cara memodulasi frekuensi gelombang pembawa yang berfrekuensi tinggi. Jadi pada Modulasi Frekuensi ini, sinyal informasi akan mengubah frekuensi gelombang pembawanya sedangkan Amplitudonya tetap selama proses modulasi. Atau Modulasi Frekwensi adalah salah satu cara memodifikasi/merubah Sinyal sehingga memungkinkan untuk membawa dan mentransmisikan informasi ketempat tujuan. Frekwensi dari Sinyal Pembawa (Carrier Signal) berubah-ubah menurut besarnya amplitude dari signal informasi. FM ini lebih tahan noise dibanding AM.



1.3. Phase Modulation (PM)

Yang dimaksud dengan Fasa atau Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu. Phase Modulation (PM) atau Modulasi Fasa merupakan suatu teknik modulasi yang merepresentasikan informasi sebagai variasi fasa (phase) dari sinyal pembawanya. Pada Modulasi Fasa ini, sinyal informasi mengubah fasa gelombang pembawanya sedangkan Amplitudo gelombang pembawanya tetap (tidak berubah). Teknik modulasi Fasa ini jarang digunakan karena memerlukan perangkat penerima yang lebih kompleks. Atau Basic konsep PAM adalah merubah amplitudo signal carrier yang berupa deretan pulsa (diskrit) yang perubahannya mengikuti bentuk amplitudo dari signal informasi yang akan dikirimkan ketempat tujuan. Sehingga signal informasi yang dikirim tidak seluruhnya tapi hanya sampelnya saja (sampling signal).




Berikut dibawah ini adalah bentuk gelombang Modulasi Amplitudo (AM), Modulasi Frekuensi (FM) dan Modulasi Fasa (PM).




2. Modulasi Digital

Sinyal Digital adalah sinyal data dalam bentuk pulsa dan hanya memiliki dua kondisi yaitu 0 (ON) dan 1 (OFF). Sinyal Digital ini memiliki beberapa kelebihan yaitu tidak mudah terpengaruh oleh derau, proses informasinya mudah, cepat dan akurat. Sama seperti sinyal analog, untuk mengirimkan sinyal digital ini dari suatu perangkat elektronik ke perangkat elektronik lainnya dengan menggunakan teknologi nirkabel atau Wireless (Radio Frekuensi) juga diperlukan proses pemodulasian yang dinamakan dengan Modulasi Digital. Yang dimaksud dengan Modulasi Digital adalah proses penumpangan sinyal digital ke dalam sinyal pembawanya (Carrier Signal). Modulasi Digital pada dasarnya adalah proses pemodifikasian sifat dan karakteristik gelombang pembawa sehingga bentuk hasil gelombang pembawanya memiliki ciri-ciri bit (0 atau 1).
Modulasi Digital terdiri dari tiga jenis dasar yaitu Amplitudo Shift Keying (ASK)Freqency Shift Keying (FSK) dan Phase Shift Keying (PSK). Namun seiring dengan perkembangan teknologi saat ini, muncul teknik-teknik modulasi digital yang merupakan kombinasi dari ketiga jenis dasar modulasi tersebut seperti APK (Amplitude Phase Keying), QAM (Quadrature Amplitude Modulation) dan lain sebagainya.

2.1. Amplitude Shift Keying (ASK)

Amplitudo Shift Keying (ASK) adalah salah satu bentuk modulasi yang gelombang pembawanya dimodulasi berdasarkan Amplitudo sinyal informasi digitalnya. Dalam sistem modulasi ASK, simbol biner 1 direpresentasikan dengan suatu ketinggian Amplitudo tertentu pada gelombang pembawanya. Jika sinyalnya berupa 1, maka sinyal pembawa tersebut akan dikirimkan. Jika tidak, maka sinyal 0 yang akan dikirimkan. Dengan kata lain, munculnya frekuensi gelombang pembawa tergantung pada ada atau tidaknya sinyal digital. Atau Amplitude Shift Keying Amplitude Shift Keying (ASK) atau pengiriman sinyal berdasarkan pergeseran amplitude, merupakan suatu metode modulasi dengan mengubah-ubah amplitude. Dalam proses modulasi ini kemunculan frekuensi gelombang pembawa tergantung pada ada atau tidak adanya sinyal informasi digital.

2.2. Frequency Shift Keying (FSK)

Frequency Shift Keying (FSK) adalah bentuk modulasi digital yang gelombang pembawanya dimodulasi berdasarkan pergeseran Frekuensi. Dalam sistem modulasi FSK (Frequency Shift Keying ), maka simbol 1 dan 0 ditransmisikan Secara berbeda antara satu sama lain dalam satu atau dua buah sinyal sinusoidal yang berbeda besar frekuensinya. Atau Frequncy Shift Keying Frequency Shift Keying (FSK) atau pengiriman sinyal melalui penggeseran frekuensi. Metode ini merupakan suatu bentuk modulasi yang memungkinkan gelombang modulasi menggeser frekuensi output gelombang pembawa. Pergeseran ini terjadi antara harga-harga yang telah ditentukan semula dengan gelombang output yang tidak mempunyai fase terputus-putus.

2.3. Phase Shift Keying (PSK)

Phase Shift Keying
 (PSK) merupakan bentuk modulasi yang proses pemodulasian menggunakan cara penggeseran Fasa(Phase). Pada sistem modulasi Phase Shift Keying (PSK), sinyal gelombang pembawa sinusoidal dengan amplitudo dan frekuensi yang dapat digunakan untuk menyatakan sinyal biner "1" dan "0", tetapi untuk sinyal "0" fasa gelombang pembawa tersebut digeser 180°. Atau Phase Shift Keying Phase Shift Keying (PSK) atau pengiriman sinyal melalui pergeseran fase. Metode ini merupakan suatu bentuk modulasi fase yang memungkinkan fungsi pemodulasi fase gelombang termodulasi di antara nilai-nilai diskrit yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam proses modulasi ini fase dari frekuensi gelombang pembawa berubah-ubah sesuai denganperubahan status sinyal informasi digital. Sudut fase harus mempunyai acuan kepada pemancar dan penerima. Akibatnya, sangat diperlukan stabilitas frekuensi pada pesawat penerima.

Berikut dibawah ini adalah bentuk gelombang Amplitude Shift Keying (ASK), Frequency Shift Keying (FSK) dan Phase Shift Keying (PSK).






Pada literature lain, teknik modulasi digital ASK, FSK, dan PSK dijelaskan dalam bentuk binary.
Tabel 2. Tabel BASK, BFSK, dan BPSK

BASK
BFSK
BPSK
perepresentasian
Sinyal di representasikan dalam dua kondisi perubahan amlitudo gelombang pembawa
Sinyal di representasikan dalam perubahan frekuensi gelombang pembawa

Sinyal di representasikan dalam perubahan phase gelombang pembawa
Perepresentasian sinyal "1"
direpresentasikan dengan status "ON" (ada gelombang pembawa)
direpresentasikan dengan frekuensi tinggi
Phase gelomban
g pembawa tidak bergeser (pergeseran phase 0 derajat)
Perepresentasian sinyal "0"
direpresentasikan dengan status "OFF" (tidak ada gelombang pembawa)
direpresentasikan dengan frekuensi rendah
Phase gelombang pembawa bergeser 180 derajat (berlawanan)



Gambar 3. Bentuk sinyal ASK, FSK, dan PSK secara binary


Nindi Karynnina L

SISTEM MODULASI RADIO
Nindi Karynnina/1A JTD/18/1941160082
Sistem modulasi adalah sistem pencampuran sinyal informasi dengan sinyal pembawa. Agar sinyal informasi dapat dipancarkan dalam jarak yang jauh maka sinyal informasi tersebut harus di campur / ditumpangkan pada frekuensi tinggi yang dinamakan frekuensi pembawa. Proses pencampuran ini dinamakan modulasi. Ada dua sistem modulasi yang umum digunakan dalam teknik radio yaitu frekuensi modulasi (FM) dan modulasi amplitudo (AM) sedangkan untuk telepon seluler (GSM telepon) sistem modulasi yang digunakan adalah impuls modulasi (PM, FDM, dan QPSK).
Sistem komunikasi ini tidak menggunakan kawat dalam proses perambatannya, melainkan menggunakan udara atau ruang angkasa sebagai bahan penghantar. Secara garis besar sistem ini adalah sebuah pemancar Tx yang memancarkan dayanya menggunakan antena ke arah tujuan, sinyal yang dipancarkan berbentuk gelombang elektromagnetis. Pada penerima gelombang elektromagnetik ini diterima oleh sebuah antena yang sesuai. Sinyal yang diterima kemudian diteruskan ke sebuah pesawat penerima Rx.
Gelombang elektromagnet pertama kali diturunkan oleh Maxwell dalam rumus-rumusnya. Kemudian dikembangkan oleh Hertz, yang menunjukkan bahwa energi dapat disalurkan dalam bentuk elektromagnet.
Gelombang elektromangnet dicirikan oleh frekuensinya. Dimana kecepatan penjalarannya rata-rata 300.000 km/detik. Berdasarkan sifat-sifat perambatannya, frekuensi-frekuensi radio dapat dibagi dalam beberapa daerah atau band pada tabel berikut ini :
Nama
Frekuensi
Panjang
Gelombang
Nama
Very Low Frequency (VLF)
< 30 kHz
> 10 km
Gelombang Myriametrik
Low Frequency (LF)
30 – 300 kHz
1 – 10 km
Gelombang kilometer
Medium Frequency (MF)
300 – 3.000 kHz
100 – 1.000 m
Gelombang hektometer
High Frequency (HF)
3 – 30 MHz
10 – 100 m
Gelombang dekameter
Very High Frequency (VHF)
30 – 300 MHz
1 – 10 m
Gelombang meter
Ultra High Frequency (UHF)
300 – 3.000 MHz
10 – 100 cm
Gelombang decimeter
Super High Frequency (SHF)
3 – 30 GHz
1 – 10 cm
Gelombang sentimeter
Extremely High Frequency (EHF)
30 – 300 GHz
1 – 10 mm
Gelombang milimeter
Tabel 3.1 Pembagian Frekuensi Radio
Energi sebagai gelombang elektromagnetik dengan frekuensi di atas 10 kHz bisa dipancarkan tanpa menggunakan kawat-kawat penghantar. Ternyata pada frekuensi di bawah 30 kHz adalah sangat mahal dan merepotkan untuk menyalurkan gelombang-gelombang elektromagnetik (gelombang radio), karena dibutuhkan daya yang sangat besar untuk memancarkannya, dan juga karena instalasi antena dari pemancar dengan frekuensi tersebut sangat besar. Untuk memancarkan energi secara efisien, panjang antena pemancar saling sedikit harus ¼ panjang gelombang dari frekuensi yang bersangkutan.
Misalkan pada frekuensi 10 kHz, antena harus berukuran 7500 meter,
Dengan perhitungan :
c/f = 3 x 108/104 = 3 x 104 meter.
Panjang antena adalah = /4 = 7500 meter.
Dari kenyataan diatas sangat sukar untuk menyalurkan sinyal-sinyal suara dan musik pada frekuensi rendah sebagai suatu gelombang radio. Tetapi pada frekuensi-frekuensi yang lebih tinggi atau dengan panjang gelombang yang lebih pendek, lebih mudah dan lebih ekonomis untuk menyalurkan gelombang-gelombang radio. Karena kenyataan ini pada sistem radio digunakan frekuensi-frekuensi tinggi untuk membawa sinyal-sinyal informasi dengan frekuensi yang ke suatu tujuan. Dalam hal ini sinyal-sinyal informasi dititipkan atau diselipkan pada sinyal pembawa pada sisi akhir dari perlatan pengirim atau pemancar dengan suatu proses yang disebut Modulasi. Di tempat tujuan, sinyal informasi dikeluarkan laagi dari frekuensi pembawa dengan suatu proses yang berlawanan dari proses pengirim yang disebut Demodulasi.
Modulasi dari gelombang pembawa dapat diperoleh dengan cara mengubah-ubah beberapa karakteristik dari gelombang pembawa tersebut yang dilakukan oleh sinyal-sinyal informasi. Gelombang bolak-balik sinusoidal atau gelombang elektromagnet mempunyai karakteristik yang penting misalnya amplitudo, frekuensi, dan fasa, dan terhadap informasi hal itu dapat diatur untuk merubah setiap karakteristik dari tiap bentuk gelombang pembawa ini. Jadi informasi dapat dibawa dengan mengubah frekuensi, amplitudo ataupun fasa pada gelombang radio yang dipancarkan dan melakukan proses sebaliknya di penerima, sinyal informasi dapat diperoleh kembali di penerima.

Samrotun Nabila / 21/ 1941160046 / JTD 1A

MODULASI DAN DEMODULASI (AM, FM, PM)




1    MODULASI DAN DEMODULASI
            Modulasi adalah proses penumpangan informasi yang terkandung dalam sebuah rentang frekuensi pada sebuah frekuensi pembawa dengan mengkonversi sinyal digital menjadi sinyal analog. Dalam hal ini sinyal pesan disebut juga dengan pemodulasi.
Sedangkan demodulasi adalah proses konversi sinyal analog ke sinyal digital dengan alat yang disebut demodulator. Gelombang pembawa sinyal ini berbentuk sinusoidal yang disebut carrier. Modulasi digital merupakan proses mengubah-ubah karakteristik dan sifat gelombang pembawa (carrier) sedemikian rupa sehingga bentuk hasilnya (modulated carrier) memiliki ciri-ciri dari bit bit (0 atau 1).  Teknik modulasi sinyal digital pada prinsipnya merupakan variant dari metode modulasi analog.
2.      Beberapa macam teknik modulasi adalah:
·         Amplitude Modulation (AM) ; QAM
·         Frequency Modulation (FM) ; FSK (untuk kecepatan rendah)
·         Phase Modulation (PM) ; PSK (untuk kecepatan tinggi)

3.      Cara kerja teknik modulasi
a.      Amplitude Modulation (AM)
Menggunakan amplitudo sinyal analog untuk membedakan kedua keadaan sinyal digital. Frekwensi dan phasa sinyalnya tetap, sedang yang berubah hanya amplitudonya. Sehingga keadaan "1"(high) sinyal digital diwakili dengan tegangan yang lebih besar daripada tegangan yang mewakili keadaan "0"(low) sinyal digital.
a(t) = a0 untuk bit 0, dan a1 untuk bit 1
Contoh: Data 10110100 dengan bit rate = 1 bps, f = 4 Hz, a0 = 1 dan a1=4
gambar.1

Demodulasi AM dilakukan dengan mengukur tegangan sinyal tiap simbol interval lalu  membandingkannya dengan nilai ambang (threshold) untuk menentukan apakah bit 0 atau 1.

a.      Frequency Modulation (FM)
Amplitudo dan phasanya tetap, sedang yang berubah adalah frekwensinya.
Kecepatan  transmisi mencapai 1200 bit persekon. Untuk transmisi data
sistem yang umum  dipakai FSK (Frequency Shift Keying)
            a(t) = a, konstan
            f(t) = f0 untuk bit 0 dan f1 untuk bit 1
Contoh: Bit stream 10110100, bit rate = 1 bps, a = 1, f0 = 3 Hz, f1 = 4
gambar.2

Demodulasi FM dilakukan dengan menggunakan dua buah filter masing-masing dengan frekuensi cut off f0 dan f1. Sinyal akan lolos dari filter apabila frekuensi sinyal sesuai dengan frekuensi cutoff filter. Jika sinyal lolos dari filter pertama (frekuensi cut off f0) maka dinyatakan sebagai bit 0, sebaliknya adalah bit 1.
a.      Phase Modulation (PM)
         Amplituda dan frekuensi bernilai konstan, namun phase berubah menyesuaikan bit.
         Contoh: Bit stream 10110100, bit rate = 1 bps, a = 1, f = 2 Hz.
gambar.3


Demodulasi DPSK tergolong dalam FM dan QAM (Quadrature Amolitude Modulation) yang merupakan kombinasi dari phasa modulation dan amplitude  modulation yang berfungsi untuk pengiriman data dalam jumlah besar dan dalam kecepatan yang tinggi. DPSK dilakukan dengan menggunakan perangkat PLL (Phase Locked Loop). PLL menggunakan referensi sinyal sinusoida pembawa, kemudian mendeteksi phase sinyal yang diterima, jika phase-nya sama dengan referensi, maka dianggap bit 0, jika sebaliknya maka bit 1. Bentuk PM yang paling sederhana adalah pergeseran sudut phasa 180 derajat setiap penyaluran bit "0" dan tidak ada pergeseran sudut bila bit "1" disalurkan.

1.      Kelebihan dan kekurangan AM, FM dan PM
a. Amplitudo Modulation (AM)
·         Kelebihan
1.      Amplitudo modulasi memiliki jangkauan range yang luas daripada FM, karena dengan modulasi amplitudo dipantlkan pada lapisan udara teratas yaitu ionosfer.
2.      Lebih mudah dimodulasi karena lebih sederhana.
·         Kekurangan
1.      Dapat terganggu oleh gangguan atmosfir
2.      Bandwith yang sempit juga membatasi kualitas suara yang dapat dipancarkan.


b. Frequency modulation (FM)
·         Kelebihan
1.      Modulasi frekuensi memerlukan bandwith yang lebih lebar daripada modulasi amplitudo
2.      Frekuensi modulasi tahan terhadap gangguan sehingga dipilih sebangai modulasi standar untuk frekuensi tinggi.
3.      Noise lebih kecil, sehingga kualitasnya lebih baik.
4.      Daya yang dibutuhkan lebih kecil.

·         Kekurangan
1.      Akibat dari lebarnya bandwith maka meyebabkan mahalnya biaya pada frekuensi modulasi dan rumit.

c. Phase modulation (PM)
·         Kelebihan
1.      Tahan terhadap noise
2.      Daya yang dibutuhkan lebih kecil dibanding amplitudo modulasi.
·         Kekurangan
1.      Phase modulasi memerlukan perangkat keras sebagai penerima yang kompleks.