Kamis, 26 Maret 2020

Aprilia Orrin Wilana

Amplitude Shift Keying (ASK)
Aprilia Orrin Wilana

JTD-1F 05/1941160088





Aplikasi Amplitude Shift Keying (ASK)
Amplitude Shift Keying merupakan bagian dari  sistem modulasi. Modulasi didefinisikan sebagai peningkatan karakteristik amplitudo sinyal, frekuensi atau fase dengan referensi sinyal pembawa. Jika sinyal input berupa analog maka modulasi semacam itu disebut modulasi analog. Dan jika input sinyal dalam bentuk digital, modulasi tersebut disebut modulasi digital. Bentuk analog dari sinyal mengalami distorsi, noise dan efek interferensi. Karena ketiga cacat ini, sinyal digital lebih disukai daripada analog. Dan dalam modulasi digital, sinyal input dalam bentuk digital saja. Ini hanya memiliki dua level tegangan baik tinggi atau rendah. Namun dalam sinyal analog, tegangannya berlanjut dan dipengaruhi oleh beberapa jenis kebisingan. Jika amplitudo adalah satu-satunya parameter gelombang pembawa yang diubah oleh sinyal informasi, metode pemodulasian disebut amplitudo-shift keying (ASK). ASK dapat dianggap sebagai versi digital modulasi amplitudo analog. Dalam bentuknya yang paling sederhana, ledakan frekuensi radio hanya ditransmisikan ketika biner 1 muncul dan dihentikan ketika 0 muncul.
Teori Amplitude Shift Keying
Dalam ASK, dibutuhkan dua sinyal input, input pertama adalah sinyal sekuen biner dan input kedua adalah sinyal pembawa. Disini hal yang paling penting untuk di perhatikan adalah input kedua yang merupakan sinyal pembawa harus memiliki rentang amplitudo / tegangan lebih dari sinyal urutan biner input. Jika amplitudo sinyal pembawa kurang dari tegangan sinyal biner input, maka proses modulasi kombinasi tersebut menyebabkan modulasi berlebih dan di bawah efek modulasi. Jadi untuk mencapai modulasi carrier yang sempurna, single harus memiliki rentang amplitudo lebih dari input sinyal biner.
Proses Demodulasi ASK
Demodulasi adalah proses merekonstruksi sinyal asli di tingkat penerima. Dan itu didefinisikan sebagai, apa pun sinyal termodulasi yang diterima dari saluran di sisi penerima dengan menerapkan teknik demodulasi yang tepat untuk memulihkan / mereproduksi sinyal input asli pada tahap output penerima.
Demodulasi ASK dapat dilakukan dengan dua cara :
• Deteksi koheren (Demodulasi sinkron)
• Deteksi Nonkoheren (Demodulasi asinkron)
Kami akan memulai proses demodulasi dengan deteksi koheren yang juga disebut sebagai deteksi ASK sinkron.
1). Deteksi ASK Koheren                               
Dengan cara proses demodulasi ini, sinyal pembawa yang kami gunakan pada tahap penerima berada pada fase yang sama dengan sinyal pembawa yang kami gunakan pada tahap pemancar. Ini berarti sinyal pembawa pada tahap pemancar dan penerima adalah nilai yang sama. Jenis demodulasi ini disebut deteksi ASK Sinkron atau deteksi ASK yang koheren.
Penerima menerima bentuk gelombang termodulasi ASK dari saluran, tetapi di sini bentuk gelombang termodulasi ini dipengaruhi oleh sinyal derau karena diteruskan dari saluran ruang bebas. Jadi ini, noise dapat dihilangkan setelah tahap pengali dengan bantuan low pass filter. Kemudian diteruskan dari sampel dan menahan sirkuit untuk mengubahnya menjadi bentuk sinyal diskrit. Kemudian pada setiap interval, tegangan sinyal diskrit dibandingkan dengan tegangan referensi (Vref) untuk merekonstruksi sinyal biner asli.
2). Deteksi ASK Non-koheren
Dalam hal ini, satu-satunya perbedaan adalah sinyal pembawa yang digunakan pada sisi pemancar dan sisi penerima tidak dalam fase yang sama satu sama lain. Dengan alasan ini, deteksi ini disebut sebagai deteksi ASK Non-koheren (Asynchronous ASK detection). Proses demodulasi ini dapat diselesaikan dengan menggunakan perangkat hukum persegi. Sinyal keluaran yang dihasilkan dari perangkat kuadrat dapat diteruskan melalui filter low pass untuk merekonstruksi sinyal biner asli.
Amplitude Shift Keying adalah teknik yang efektif untuk meningkatkan karakteristik input amplitudo dalam komunikasi. Tetapi bentuk gelombang termodulasi ASK ini mudah dipengaruhi oleh noise. Dan ini mengarah pada variasi amplitudo. Karena ini, akan ada fluktuasi tegangan dalam bentuk gelombang output. Kelemahan kedua dari teknik modulasi ASK adalah, ia memiliki efisiensi daya yang rendah.
Sumber :

4 komentar:

  1. Nama : Muhammad Indira Syah Alam
    Kelas :1F-JTD
    No.abs: 16
    Nim : 1941160135

    pertanyaan saya:
    Apa perbedaan Deteksi ASK Koheren dengan yang Non Koheren?

    BalasHapus
  2. Jadi Koheren sinyal dan Non Koheren merupakan cara untuk mengembalikan informasi yang dikirimkan.
    Pada Koheren sinyal, menggunakan detektor selubung seperti yang digunakan pada komunikasi analog. Koheren sinyal di proses tanpa memerlukan pengalian dengan carrier, sinyal yang datang diproses menggunakan detektor selubung yang secara sederhana terdiri dari tiga komponen pasif yaitu dioda, kapasitor, dan disempurnakan dengan binary resistoration.
    Pada Non Koheren, sinyal yang datang harus dikalikan dengan sinyal yang sama dengan carrier agar di dapat komponen sinyal informasi yang kemudian di pisahkan dengan menggunakan filter.

    BalasHapus
  3. Nama : Mukhamad Firmansyah
    Kelas : 1F-JTD
    Absen : 17
    Nim : 1941160034

    Pertanyaannya :
    Apa yang akan terjadi jika ada fluktuasi tegangan dalam bentuk gelombang output ?

    BalasHapus
  4. fluktuasi tegangan sendiri merupakan gejala perubahan tegangan secara sistematik yang menyebabkan gelombang output mudah dipengaruhi oleh noise yang dapat mempengaruhi variasi amplitudo

    BalasHapus

TERIMA KASIH